Arus modernisasi sekarang ini membuat hampir semua orang menyimpan uangnya di bank. Model tabungan konvensional dengan menaruh uang di celengan atau brankas di rumah sudah mulai ditinggalkan. Selain alasan fleksibilitas, menyimpan uang di bank memiliki alasan praktis karena Anda tidak perlu membawa uang banyak dalam dompet.
Namun permasalahan klasik adalah pola konsumsi. Walaupun uang kita sebagian besar mengendap di bank, keinginan untuk melakukan transaksi konsumsi tetaplah tinggi. Penggunaan ATM, kartu debit serta internet banking membuat saldo tabungan di bank lama kelamaan semakin menipis. Akibatnya, niat awal untuk menyimpan dana di bank sebagai dana cadangan menjadi hilang. Dana tabungan lama kelamaan semakin tergerus sehingga tidak bisa digunakan untuk kebutuhan yang lebih penting.
Untuk mensiasati hal itu, ada baiknya mulai sekarang Anda menetapkan komitmen Anda sepenuhnya dalam menabung di bank. Esensinya sederhana, Anda hanya perlu menyisihkan uang secar a konsisten setiap bulannya di rekening tabungan Anda. Akan lebih baik jika rekening yang Anda gunakan untuk menabung dipisahkan dengan rekening konsumsi.
Berikutnya, pastikan saldo yang mengendap di rekening tabungan Anda tidak memiliki nominal yang “menggoda”. “Menggoda” dalam hal ini artinya saldo yang ada memudahkan bagi Anda untuk melakukan penarikan sekali habis. Saldo tabungan dalam kelipatan 50.000 dan 100.000 tentu akan sangat mudah dikuras melalui ATM.
Hal penting berikutnya adalah tinggalkan token dan internet banking Anda saat di kantor atau bepergian. Keinginan melakukan transaksi online akan sangat besar jika Anda selalu membawa token dan internet banking. Hal serupa juga bisa Anda lakukan pada kartu ATM dan debit Anda.
Dari tips di atas, seyogyanya kita memiliki komitmen yang penuh dalam menyimpan tabungan di bank. Mengingat kondisi ekonomi yang tidak stabil, kita tentu perlu menyiapkan dana cadangan jika terjadi sesuatu hal yang mendesak untuk dilakukan.
